FKPM Adakan Silaturahim dan Sarasehan Pengasuh Pesantren Se-Sulawesi

  • 11 Januari 2023
  • 571 views
FKPM Adakan Silaturahim dan Sarasehan Pengasuh Pesantren Se-Sulawesi

GOWA — Forum Komunikasi Pesantren Muadalah adakan Silaturahim dan Sarasehan Pengasuh Pesantren Se-Sulawesi di Pondok Pesantren Sultan Hasanuddin, Gowa, Sulsel pada Selasa (10/1).

Hadir dalam acara siang itu Ketua Umum FKPM sekaligus Pimpinan PM Darussalam Gontor, Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A., Sekjen FKPM dan Pengasuh PP Termas, Gus Lukman Haris Dimyati, Ketua FPAG, Dr. KH. Zulkifli Muhadli, M.M., Presiden Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia, Dr. KH. M. Tata Taufik, M.Ag., Sekjen FPAG, KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D., Ketua Umum IKPM Gontor, Al-Ustadz. H. Noor Syahid, S.Ag. serta Kepala Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.

Selain itu, FKPM juga menghadirkan beberapa Kiai dan Gus Pengasuh Pesantren salaf seperti Kiai Kafabihi Ali Mahrus dari PP Lirboyo, Gus Abdul Rouf Maimoen dari PP Al-Anwar, Sarang, Gus Akomadien Sofa dari Al-Hikmah, Benda, Brebes dan beberapa Kiai Pengasuh Pesantren dari Jawa Tengah dan Banten. Kehadiran mereka untuk mendorong semangat para Kiai di Sulawesi untuk segera bergabung dalam barisan pesantren muadalah.

Kiai Amal dalam sambutannya menyampaikan bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan Islam asli Indonesia dan menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional. “Bahkan, dengan lahirnya UU Pesantren Nomor 18 Tahun 2019, maka Pesantren sudah diakui dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional”, jelas beliau.

Dengan adanya muadalah, maka semua pesantren baik modern maupun salafiyah punya peluang yang sama dengan sekolah umum lainnya. “Yang membuat saya bahagian, dengan adanya muadalah pesantren ini menyatukan pesantren salafiyah dan ashriyah, buktinya hari ini kami hadir di Sulawesi duduk bersama”, ungkap Kiai Amal.

Di akhir sambutannya, Kiai Amal mengajak semua Kiai-kiai yang hadir dalam silaturahim tersebut untuk segera mengurus proses muadalah, baik yang salafiyah maupun ashriyah atau modern sesuai dengan kekhasan masing-masing pesantren.

Adapun Kiai Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D. selaku Dewan Pengawas Syariah LAZ ASFA yang mewakili Ketua Yayasan ASFA, Bapak Komjen Pol (Purn) Dr. H. Syafruddin, M.Si. menjelaskan tentang sepak terjang ASFA Foundation dan kerjasama kemitraannya dengan pesantren.

“Saat ini LAZ ASFA dan Nadzir Wakaf Uang ASFA yang berada di level nasional telah berkomitmen untuk fokus meningkatkan SDM pesantren dengan memberikan peluang beasiswa bagi para kader pesantren di perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri”, jelas Kiai Anang.

Beliaupun menyampaikan bahwa kemitraan ASFA dengan pesantren merupakan peluang besar untuk membangun dan meningkatkan kualitas SDM pesantren-pesantren. “Ada program One Pesantren, One Dokter dan One Pesantren, One Azhari. Ini peluang besar yang harus kita tangkap bersama. Apalagi, muzakki kita di ASFA sebagian adalah orang Sulsel”, tutupnya.

Di tengah acara tersebut juga diresmikan Gedung Hj. Siti Salamah Bali yang untuk pertama kalinya digunakan silaturahim dan sarasehan hari ini. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bapak Pimpinan PM Darussalam Gontor, Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A.

Acara silaturahim dilanjutkan dengan sarasehan tentang UU Pesantren dengan mengambil tema, “Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, Peluang dan Tantangannya” yang dimoderatori oleh Al-Ustadz. Dr. H. Agus Budiman, M.Pd. [\^/]

Ditulis oleh: admin

Konten Terkait